Minggu, 31 Maret 2013

GORYS KERAF BAB PENALARAN ARGUMENTASI


Penalaran Menurut Gorys Keraf, adalah suatu proses berpikir yang menghubungkan fakta – fakta untuk memperoleh suatu kesimpulan yang logis. Penalaran tidak hanya dapat dilakukan dengan memakai fakta – fakta yang polos, tetapi penalaran juga dapat menggunakan fakta – fakta yang berbentuk pendapat atau kesimpulan. Penalaran juga merupakan sebuah proses berpikir untuk mencapai suatu kesimpulan yang logis. Proposisi selalu berbentuk kalimat, tetapi tidak semua kalimat adalah proposisi. Hanya kalimat deklaratif yang dapat mengandung proposisi, karena hanya kaliamat semacam itulah yang dapat dibuktikan atau disangkal kebenarannya. Kalimat proposisi dibagi menjadi 4 aspek yaitu berdasarkan bentuk, berdasarkan sifat, berdasarkan kualitas, dan berdasarkan pada kuantitas. 1. Berdasarkan Bentuk Ada 2 jenis proposisi berdasarkan bentuk yaitu: a. Proposisi tunggal, yaitu proposisi yang terdiri atas 1 subjek dan 1 predikat. b. Proposisi jemuk, yaitu proposisi yang terdiri dari 2 predikat. 2. Berdasarkan Sifat Ada 2 jenis proposisi berdasarkan sifat yaitu: a. Proposisi Kategorial, adalah proposisi yang berhubungan antara subjek dan predikat tidak memerlukan syarat apapun. b. Proposisi Conditional, adalah proposisi yang hubungan subjek dan predikat memerlukan syarat tertentu. 3. Berdasarkan kualitas Ada 2 jenis proposisi berdasarkan kualitas yaitu: a. Proposisi Afirmatif atau positif, adalah proposisi dimana ada kesesuaian antara subjek dan predikat. b. Proposisi Negatif, adalah tidak ada kesesuaian antara subjek dan predikat. 4. Berdasarkan Kuantitas Ada 2 jenis proposisi berdasarkan kuantitas yaitu: a. Umum atau universal b. Khusus atau spesifik Inferensi adalah kesimpulan yang diturunkan dari apa yang ada atau dari fakta-fakta yang ada. Sedangkan implikasi adalah rangkuman, yaitu sesuatu dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta atau evidensi itu sendiri. Cara Menguji Data 1. Observasi : fakta-fakta yang telah diajukan sebagai evidensi mngkin belum memuaskan seorang penulis. Maka untuk lebih meyakinkan dirinya sendiri maka terkadang pengarang merasa perlu utnuk mengadakan peninjauan atau observasi singkat untuk mengecek data atau informasi dan sesungguhnya dalam banyak hal pernyataan yang diberikan seseorang biasanya didasarkan pula atas observasi yang diadakan. 2. Kesaksian: selain observasi, penulis juga melakukan pengujian dan meminta keterangan dari orang lain, yang telah mengalami sendiri atau menyelidiki sendiri persoalan itu. Cara Menguji Fakta 1. Konsitensi: sebuah arumentasi akan kuat dan mempunyai tenaga persuasive yang tinggi kalau evidensi-evidensinya bersifat konsisten, tidak ada yang saling bertentangan atau melemahkan evidensi lainnya. 2. Koherensi: semua fakta yang akan dipergunakan sebagai evidensi harus pula koheren dengan pengalaman manusia atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku. Cara Menilai Autoritas 1. Tidak mengandung prasangka. 2. Pengalaman dan Pendidikan Autoritas. 3. Kemashuran atau Prestige. 4. Koherensi dengan kemajuan. 



Sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia Narasi dan Argumentasi, Gorys Keraf 
http://hadynugrahaa.blogspot.com/2013/03/penalaran-menurut-gorys-keraf-adalah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar