Selasa, 03 Juli 2012

MANAJER KEUANGAN DAN LINGKUNGAN BISNIS


Dalam menghadapi perubahan lingkungan eksternal yang mengarah adanya globalisasi ekonomi, peran manajer keuangan saat ini dan saat yang akan datang sangat penting, yaitu sebagai tim pemain dalam usaha perusahaan secara menyeluruh untuk menciptakan nilai. Dilihat dari fungsi keputusan, manajer keuangan mempunyai peran dalam tiga pokok keputusan : pemerolehan aktiva, pembelanjaan atau pembiayaan, dan pengelolaan aktiva. Dalam menjalankan perannya, manajer keuangan harus harus menyesuaikan dengan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan memaksimumkan kesejahteraan para pemegang saham lebih baik dari pada tujuan-tujuan yang lain.
Agar manajer keuangan dapat menjalankan perannya dengan baik, ia harus mengenali lingkungan bisnis yang ada di mana perusahaan beroperasi. Lingkungan bisnis yang penting diketahui adalah : bentuk-bentuk perusahaan, lingkungan pajak, dan lingkungan keuangan. Dilihat dari karaktristiknya, bentuk perusahaan perseroan terbatas lebih baik dari bentuk yang lain (perseroan dan kemitraan). Oleh karena itu, manajer keuangan dapat menjalankan perannya lebih baik pada bentuk perusahaan perseroan terbatas.
Manajer keuangan perlu mengetahui lingkungan pajak. Dengan mengetahui dan memahaminya, manajer keuangan dapat mengetahui peluang dan hambatan yang ditimbulkan oleh sistem perpajakan yang diberlakukan dalam suatu negara. Disamping itu, lingkungan keuangan juga harus dipahami dengan baik oleh manajer keuangan. Apabila perusahaan membutuhkan dana dapat mencari dana yang tersedia di pasar keuangan dengan biaya yang minimal. Sebaliknya, apabila perusahaan mempunyai dana lebih atau menganggur, dana tersebut dapat diinvestasikan di lembaga keuangan yang ada dipasar keuangan.

MANAJEMEN MODAL KERJA


Terdapat dua pengertian tentang modal kerja, yaitu modal kerja neto dan modal kerja bruto. Modal kerja neto adalah perbedaan (selisih) antara aktiva lancar dengan utang lancar. Modal kerja bruto adalah investasi perusahaan dalam aktiva lancar, misalnya : kas, investasi jangka pendek seperti piutang dagang, dan sediaan.
Manajemen modal kerja adalah pengaturan total dan jumlah masing-masing komponen modal kerja dan pembelanjaan yang di butuhkan untuk mendukung aktiva lancar manajemen modal kerja penting karena beberapa alasan. Pertama, sebagian waktu manajer keuangan banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah modal kerja. Kedua, keputusan-keputusan modal kerja dapat berpengaruh secara berarti terhadap risiko, return, dan harga saham perusahaan.

MASALAH DALAM MANAJEMEN MODAL KERJA
Dalam penentuan jumlah atau tingkat aktiva lancar, manajemen harus mempertimbangkan trade-off antara profitabilitas dan risiko. Trade-off antara profitabilitas dan risiko terjadi karena :
  1. Jika perusahaan menginginkan profitabilitas yang tinggi, perusahaan harus memelihara jumlah aktiva lancar rata-rata yang relative rendah, yang mengakibatkan risiko tinggi terhadap terjadinya kekurangan sediaan atau kehilangan kesempatan penjualan dan sebaliknya.
  2.  Jika perusahaan menginginkan risiko yang rendah terhadap kekurangan sediaan dan kehilangan kesempatan penjualan, perusahaan akan memelihara tingkat aktiva lancar rata-rata yang relative tinggi, yang mengakibatkan profitabilitas yang rendah.
Dalam manajemen modal kerja, manajemen dapat menentukan alternative-alternative jumlah atau aktiva lancar. Pada tingkat output tertentu, misalnya ada tiga alternative kebjakan tingkat aktiva lancar. Kebijakan I, jumlah atau tingkat aktiva lancar relative besar. Kebijakan II, jumlah aktiva lancar relative sedang. Keijakan III, jumlah aktiva lancar relative rendah.

KLASIFIKASI MODAL KERJA MENURUT WAKTU
Modal kerja dapat diklasifikasikan dalam dua cara yang berbeda yaitu menurut komponen atau waktu. Pertama, modal kerja diklasifikasikan menurut komponen-komponen modal kerja yaitu : kas, investasi jangka pendek, piutang dagang, dan sediaan dan sebaliknya. Kedua, modal kerja diklasifikasikan dengan dasar waktu, terdiri atas :
  • Modal kerja permanen
Modal kerja permanen adalah jumlah ativa lancar yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan minimum jangka panjang. Dana yang diperlukan untuk membiayai adalah jangka panjang, meskipun kontradiksi dengan akiva yang dinamakan lancar (aktiva lancar). Apabila perusahaan diperkirakan mengalami pertumbuhan, tingkat modal kerja permanen yang dibutuhkan akan meningkat dari waktu ke waktu, caranya sama dengan peningkatan pada aktiva tetap, yaitu akan meningkat dari waktu ke waktu.
  • Modal kerja temporer
Modal kerja temporer adalah jumlah aktiva lancar bervariasi sesuai dengan kebutuhan musiman. Kita dapat mempertimbangkan pembiayaan jumlah aktiva lancar dari sumber yang sifatnya dapat temporer.