Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Ciri-ciri karangan ilmiah :
Karangan ilmiah mempunyai beberapa ciri, antara lain:
a). Pertama, jelas. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
b). Ke dua, logis. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
c). Ke tiga, lugas. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
d). Ke empat, objektif. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
e). Ke lima, seksama. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
f). Ke enam, sistematis. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
g). Ketujuh, tuntas. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
Macam-macam karangan ilmiah :
Jenis karangan ilmiah banyak sekali, diantaranya :
- makalah,
- skripsi,
- tesis,
- disertasi dan
- laporan penelitian
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semi-ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat (1) emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi, (2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative, (3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
Sifat karangan ilmiah :
- Lugas dan tidak emosional.
- Logis.
- Efektif.
- Efisien.
- Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
Contoh karangan ilmiah :
Karya Ilmiah Biologi: Tumbuhan Kacang Hijau
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar belakang
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang
dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
Kacang hijau di Indonesia urutan ketiga terpenting sebagai tanaman
pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Bagian paling bernilai
ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan
dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus
dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah
kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan
Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus
cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar
dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut
di spasaran sebagai hunkue, digunakan dalam pembuatan kue dan cenderung
membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal
sebagai soun.Manfaat tumbuhan Kacang Hijau
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukuptinggi dan merupakan sumber mineralpenting, antara lainkalsiumdanfosfor. Sedangkan kandungan lemaknyamerupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijaubermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau jugamengandung rendah lemak yang sangat baik bagimereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi.Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijaumenjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuatdari kacang hijau tidak mudah berbau. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak takjenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi.Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang bergunauntuk pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka kacang hijaudan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi olehmereka yang baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya.
-Rumusan Masalah
Dari hasil praktikum yang kami ikuti rumusan masalah yang dapat kami ambil adalah bagaimana cara bertumbuh dan berkembangnya kacang hijau yang menjauhi cahaya/tidak dipengaruhi oleh cahaya.
-Tujuan Penelitian
Untuk dapat melakukan penelitian secara ilmiah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan atau perkembangan tumbuhan (faktor eksternal maupun internal).
-Manfaat Penelitian
Mengetahui seberapa besar cahayaterhadap pertumbuhan kacang hijau.
-Variabel Penilitian
- Variabel kontrol, meliputi : media tumbuh, jenis bibit, jumlah air.
- Variabel bebas, meliputi : suhu udara, jumlah cahaya, kelembaban udara.
- Variabel terikat, meliputi : jumlah daun, tinggi batang, usia tanaman, kualitas tanaman.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Landasan teori
kacang hijau bertubuh dengan 2 faktor :Faktor internal – intraseluler ;gen-interseluler ;hormon antara lain:
- Auksin : merangsang perpanjangan sel terutama pada titik tumbuh dan juga merangsangpartenokapri ( timbulnya buah didahuluipembuahan), mempercepat diferensiasi.
- Giberrelin : mempengaruhi peningkatan sel
- Sitokinin : merangsang pembelahan sel
- Kalin : – rhizokalin : merangsang pembentukan akar – kaulokalin : merangsang pembentukanbatang – filokalin : merangsang pembentukan daun
- Traumalin: mempercepat pertumbuhan luka
- Gas etilen : merangsang pemasakan buah , batangtumbuh menjadi tebal
- Gas asam absisat :mengahambat pertumbuhan ,membantu mengugurkan daun pada musim gugur.
- Cahaya
- nutrisi
- suhu atau temperatur
- kelembapan
- PH
- gravitasi.
Benih kacang hijau yang di tanam tersebut memiliki daya tumbuh yang berbeda karena pengaruh cahayamatahari.Hipotesa : Berdasarkan asumsi di atas dapat disimpulkanbahwa ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
BAB 3. METODE PENELITIAN
Lokasi dan WAktu
Lokasi yang kami ambil sebagai tempat
penelitianyaitu di rumah dan di sekolah, waktu yang kamigunakan selama 8
minggu (dua bulan).
Bahan, Alat penelitian
Di sesuaikan dengan tema penelitian yang di lakukan.
Cara Bekerja
Basahi kapas dengan air, setelah itu
letakkan kapasdalam suatu wadah.Letakkan biji-biji kacang hijau pada
kapas tersebut.Letakkan wadah tersebut pada tempat sejuk.Amati
perkembangannya setiap hari.
BAB. 3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PENELITIANTabel 1 (POT 1 diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari)… Bersambung…
Ini adalah dimana hasil penelitian, silahkan diisi sesuai dengan penelitian kalian. Kami sengaja mengosongkan isi penelitian agar kamu benar-benar mau malakukan penelitian sendiri dan mandiri untuk membuat suatu karya ilmiah biologi dengan begitu maka hasil karya ilmiah kamu nantinya akan benar terbaik karna berasal dari pengamatan langsung.PEMBAHASAN
Tanaman kacang hijau yang dietiolasi (tumbuhan yang tumbuh dalah gelap) pertumbuhannya lebih cepat daripadatanaman yang terkena banyak sinar natahari maupun ditempat yang redup karena kerja hormon auksin tidak dihambatoleh sinar matahari. Auksin adalah hormon tumbuh yangbanyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar danujung batang.
Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh. Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak,melainkan melengkung. Begitu juga dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, sertaberwarna hijau kekuning-kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak mendapat sinar matahari samasekali sehingga tanaman tidak mampu menghasilkankarbohidrat untuk pembentukkan klorofil. Tanaman ini juga memiliki kadar air yang berlebihan akibat tidak terkena sinarmatahari. Dan karena tidak mendapatkan sinar matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati karena tidak mendapatsumber makanan.
Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di tempat reduppertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar karena mendapatkan cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua. Pertumbuhannya berjalan normal ke atas. Hormon auksin pada tanaman ini berjalan dengan normal yang mengakibatkan tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup sinar matahari untuk pembentukan klorofil dari karboidrat. Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkenacahaya matahari. Pertumbuhan tanaman ini sangat terhambattetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna daunnya nampak berwarna hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan hormon auksin terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil / pendek. Dengan demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
BAB 4. KESIMPULAN
KESIMPULANDari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa kacang hijau yang tertinggi adalah kacang hijau yang di tanam di tempat gelap dan pertumbuhannya yang paling cepat juga di tempat gelap. Hal ini di sebabkan karena hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap.
SARAN
Di muka bumi ini, tumbuhan adalah sumber makanan. Saran kami adalah marilah kita menjaga kelestarian tanaman karenakita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan bisa bertahan hidup di muka bumi ini.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
http://miqrajurnalistik.blogspot.com/2007/06/mengenal-ragam-bahasa-karangan-ilmiah.html
http://fikarzone.wordpress.com/2011/02/15/karya-ilmiah-non-ilmiah/
http://tipssahabat.com/contoh-karya-ilmiah-biologi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar